Universitas Gunadarma

Minggu, 06 November 2011

Gang Senggol in the story

Pada siang itu murid SMA maju terus sedang sibuk-sibuknya mengurus keperluan untuk acara pentas seni tahunan. Seperti biasa, doni, dino dan rohim tidak absen mengurus acara tersebut. Sebelumnya perlu diceritakan sedikit, SMA maju terus  merupakan musuh bebuyutan SMA Bina sejati  yang letaknya hanya 500 meter dari SMA maju terus. Entah apa penyebabnya namun diantara mereka selau berseteru walaupun ada masalah yang sepele.
Siang itu, doni beristirahat didepan sekolah sambil memakan es cone rasa stroberi yang ia beli dengan penuh pengorbanan. Maklum doni hanya di kasih uang jajan 2000 perak. Sedang asyik asyik menghayal si putri ( incaran sebagai pacarnya ), tiba-tiba muncul anto jagoan SMA bina sejati yang memelak doni. “ eh. . .bagi duit donk ! gak ngasih leher lo ilang !!” geretak anto.  seketika lamunan doni terserak di jalanan beserta wajah putrid yang tidak berdaa diatas aspal. 
“ eh. . .emmm anu, saya gak bawa salak bang “ celetuk doni. “gw minta duit lo, bukan salak lo ! gw juga punya salak nih dari lahir belon pernah gw kupas !” geretak doni .
“oohh. . .sampeyan malak ? kirain minta salak”.. polos doni. Anto dengan kesalnya, matanya merem melek melototin doni yang malah ngajak bercanda. Ternyata anto juga sedang dalam keadaan mabok. “woy bocah, cepetan bagi gw duit !! waktu gw gak banyak nih !”.
Akhirnya dengan keberanian yang penuh harap doni pun dengan segera . . . .mengambil langkah seribu dan memanggil teman-temannya. Dan tak lama kemudian anto pun di keroyok tiga orang. Alhasil mereka bertigapun malah bonyok-bonyok melawan satu orang tadi.  “eh lo ngapain pada ngelitikin gw ? kalo berani, nih pukul nmuka gw !” anto yang keheranan melihat ketiga orang tadi malah menggelepar diatas aspal. Dasar anak mami, tiga lawan satu masa tiga kalah ?
Keesokan harinya SMA maju terus menyusun rencana buat membalas kekalahan kemarin. Ditetapkan sudah targe operasinya. Yaitu di semak-semak belakang gang sekolah. Mereka ber enam menunggu anto pulang sekolah yang memang rutenya lewat situ. Tak beberapa lama kemudian anto pun datang dengan sempoyongan. Sepertinya ia mabok lagi. Setalah dirasa dalam hitungan 100 kelamaan, akhirya dalam bgitungan ketiga mereka mnyerang anto dari segala penjuru. Dari depan belakang samping kanan kiri dan atas bawah. Anto pun kaget setengah hidup setelah melihat 6 bacah mengelitikinya. Anto baru pingsan setelah mencium bau keteknya dino yang mencemari paru-paru itu. “horeee.. . .dia kalah, gak sia-sia gw gak mandi 3 hari haha..” bangga dino. “nih orang kita apain ya enaknya?” Tanya doni. Bagaimana kalo kita telanjangin terus kita iket di tiang listrik depan sekolah ?” saran rohim “waah terlalu sadis kalo begitu, bagaimana kalo kita masukin kecoa ke celananya ?” saran dodo. Akhirnya diputuskan, anto tidak jadi diapa-apain. Hanya di siram air got saja kemukanya.
Dalam beberapa hari keesokannya, suasana SMA maju terus diliputi rasa kegembiraan yang membara karena berhasil mengalahkan jagoan SMA bina sejati. Mereka tidak mengetahui kalau SMA bina sejati sedang menyusun rencana balasan ke SMA Maju terus. Setelah acara pensi trahunan selesai digelar, anak-anak SMA maju terus pulang bersama dalam satu gerombolan. Tibanya didepan gang senggol (gangnya hanya selebar 25 cm) mereka dihadang SMA bina sejati. Dalam keadaan siap tempur, mereka membawa perlatan kebersiahan seperti sikat kakus, sapu, kain pel dll. Hitungan ketiga merekapun langsung menyerang. Doni yang badannya kecil lansung masuk kedalam gang senggol dan ia selamat dari terjangan sadis.
Namun naas menimpa dino yang badannya besar,  berat badannya mencapai 120kg. alhasil dinopun menjadi bulan-bulanan anak SMA bina sejati, dia disikat, disapu dan dipel mukanya pakai air got sekolah. Dino yang melihat doni masuk ke gang senggol, langsung ikut ikutan masuk kedalam. Baru setengah mulut gang, dino gak bisa bergerak maju ataupun mundur. Badannya macet di gang. Anak-anak SMA bina sejatipun langsung menyogok-nyogok pakai gagang sapu. Dino teriak minta tolong namun tak ada stupun yang menolong. Teman-temannya hanya melihat dari seberang gang.
Untungnya ada beberapa guru lewat depan gang senggol yang mengusir anak-anak SMA bina Sejati yang sedang menganiaya dino. Dino nangis sesenggrukan di gang, dia ingin pulang karena ia kelaparan. “waduh din, spertinya lo bakalan lama disini, mungkin tahun baru lo baru bisa keluar” celetuk rohim. “huhuhuhu jangan gitu donk, nanti yang kasih gw makan disini siapa?” rengek dino. “yaaa lo jangan makan dulu dalam beberapa hari ini biar cepet krus dan bisa keluar dari sini hahaha”
“Demi teman-temanku yang baik, gw gak rela disini lama-lama. Disini bau pesing. Disini kan tempat kalian buang hajat setiap pulang sekolah”. Akhirn ya dengan perasaan senang bercampur sedih, doni dan kawan-kawan akhirnya meninggalkan dino karena hari sudah mau turun hujan. “dasar teman-teman yang gak bertanggung jawab !” teriak dino. “daah dino chubiii.. . .kami pulang dulu yaaa.. “ doni pun berpamitan dengan dino. “huaaaaaa. . . .siapa saja tolong buat gw kuuurruuuuussss. . . . .” 
Merekapun tertawa terpingkal-pingkal melihat dino menangis di dalam gang. Mereka bukanya tidak perduli. Namun merekapun tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengeluarkan dino dari dalam gang.

Diilhami dari cerita lupus dan kawan-kawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar