Universitas Gunadarma

Minggu, 06 November 2011

Kebijakan Moneter

Uang mempunyai peran sentral dalam perekonomian modern. Oleh karena itu pentingnya kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas peredaran uang, jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak. Stabilitas uang yang beredar berarti stablitas ekonomi dan yang terakhir ini merupakan kondisi paling kritis untuk pertumbuhan output yang tinggi dan berkelanjutan.
        Kebijakan moneter Indonesia sepenuhnya tanggung jawab dari otoitas moneter (OM) yaitu, Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia. System moneter di Indonesia terdiri atas OM dan bank-bank menciptakan uang giral dan uang kuasi yang adalah bank-bank umum yang mempunyai kedudukan khusus dalam system keuangan karena dapat menciptakan kedua jenis uang tersebut. BI adalah lembaga yang melaksanakan pengendalian moneter dengan 4 fungsi utama yaitu:
i.   Mencetak dan mengedarkan uang kartal dan giral sebagai pembayaan yang sah.
ii.           Memelihara dan menjaga cadangan devisa Negara.
iii.  Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bank-bank umum yang ada di Indonesia.
iv.         Memegang kas pemerintah.

Ada empat (4) instrument yang dapat digunakan oleh BI sebagai suatu bank sentral untuk mengarahan pelaksanaan kebijakan moneternya untuk mencapai sasaran operasionalnya yaitu :
a.   Operasi pasar terbuka ; yaitu kegiatan jual beli surat berharga oleh BI yang dilakukan secara terbuka sebelum dan sesudah transaksi dengan tujuan untuk mempengaruhi jumlah peredaran uang dan suku bunga.
b. Giro wajib minimum, yaitu mengubah ktentuan jumlah dana yang harus disimpan oleh bank di BI.
c. Fasilitas diskonto ; yaitu suku bunga yang dibebenkan pada bank-bank komersial yang meminjam dana dari BI bila cadangannya secara temporer berada dibawah tingkat yang ditentukan.
d. Persuasi moral yaitu; himbauan yang dilakukan oleh BI kepada perbankkan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, misalkan himbauan untuk melakukan konservatif dalam melakukan pinjaman.

Jika OM bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lewat penurunan suku bunga yang membuat investasi ( dan konsumsi ) bertambah, maka dikatakan kebijakan moneter efektif. Untuk menurunkan tingkat bunga maka suplai atau jumlah uang yang beredar dimasyarakat (m1) harus diperbanyak. Proses penambahan jumlah m1 yang  beredar di ekonomi yang akhirnya membuat laju pertumbuhan PDB meningkat disebut mekanisme transmisi kebijakan moneter.

1 komentar: